Wednesday, October 10, 2012

Hari ini Jalanan Protokol Jakarta Masih Lenggang

AppId is over the quota
KOMPAS/WISNU WIDIANTORO Ilustrasi: Suasana Jl MH Thamrin, Jakarta, yang lengang.

JAKARTA, KOMPAS.com - Jakarta pada H+3 terbilang masih lengang, meski beberapa perkantoran tidak menerapkan cuti bersama. Banyaknya yang masih berada di kampung halaman, membuat jalan protokol yang biasanya dipadati kendaraan, kini bisa dilalui dengan lancar.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Selasa (21/8/2012), sekitar pukul 08.30 WIB, jalanan protokol di sekitar pusat perkantoran Jakarta masih tampak lengang. Situasi tersebut tampak di beberapa jalan utama, antara lain Jalan Jenderal Sudirman, Jalan MH Thamrin, Jalan Medan Merdeka Selatan, Medan Merdeka Utara, Medan Merdeka Barat dan Medan Merdeka Timur.

Dari arah kawasan Pasar Baru menuju Monumen Nasional (Monas) misalnya, hanya tampak beberapa kendaraan yang didominasi sepeda motor melintasi Jalan Veteran menuju Harmoni atau Medan Merdeka Barat ke arah MH Thamrin.

Sementara angkutan Bus Transjakarta jurusan Harmoni-Blok M yang melewati halte-halte di seputaran jalan-jalan protokol, yang biasanya dipenuhi penumpang, kini sepi. Hanya beberapa orang yang naik turun TransJakarta, tanpa antrean panjang.

Situasi yang sama tampak di perempatan Lampu Merah Pancoran yang biasanya ramai dipadati kendaraan bermotor. Kendaraan yang melintas sama sekali tidak terhalang adanya kemacetan.

Diperkirakan suasana jalanan yang lengang tersebut akan berlangsung hingga hari terakhir libur Lebaran yang jatuh pada Rabu (22/8/2012).

Sementara itu beberapa tempat wisata seperti TMII, Kebun Ragunan dan Taman Jaya Ancol diprediksikan akan dipadati warga Jakarta yang menikmati liburan bersama keluarga.

11.000 Orang Naiki Monas

AppId is over the quota

JAKARTA, KOMPAS.com- Selain Ragunan, Ancol, dan Taman Mini, Monas juga masih menarik warganya untuk memanfaatkan libur Lebaran hari kedua, Senin (20/8/2012). Sepanjang hari ini tercatat 11.383 pengunjung menaiki Monumen Nasional (Monas) hingga ke pelataran cawan dan pelataran puncaknya.

Jumlah itu berlipat dibanding hari biasanya yang hanya kurang lebih 3.000 orang. Pada hari pertama Lebaran kemarin, pengunjung Monas 5.163 orang karena jam pelayanan baru dibuka pukul 12.00.  

Untuk mencapai pelataran cawan, pengunjung dewas hanya perlu membayar Rp 2.500 dan Rp 1.000 untuk mahasiswa/pelajar/anak. Sedangkan untuk mencapai pelataran puncak, pengunjung harus membayar lagi Rp 7.500 (dewasa) dan Rp 3.500 untuk mahasiswa/pelajar/anak.  

Kepala Seksi Pelayanan Monas Yulianti menuturkan, pengunjung bisa mendatangi museum sejarah dan ruang kemerdekaan di dalam cawan tugu. Sedangkan, di pelataran puncak, pengunjung bisa menikmati pemandangan Kota Jakarta melalui teropong. Ada empat buah teropong yang disediakan.

"Kami perkirakan, pengunjung akan membludak hingga hari Rabu atau Kamis ini," kata Yulianti.

Tuesday, October 9, 2012

Foke: Migran ke Jakarta, Lengkapi Persyaratan Kependudukan

AppId is over the quota
Robertus Belarminus/KOMPAS.com Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo (kiri) dan Waka Polda Metro Jaya Brigjen (Pol) Suhardi Alius saat meninjau pemudik Lebaran dan persiapan mudik Lebaran di Terminal Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (14/8/2012).

JAKARTA, Kompas.com - Kepadatan penduduk Ibukota menjadi salah satu permasalahan yang harus mendapatkan penangganan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sebab, masalah kependudukan di Jakarta dianggap menjadi biang dari berbagai masalah, seperti kemacetan, pengangguran dan sebagainya.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo memperketat persyaratan kependudukan bagi warga yang ingin tinggal di Jakarta. "Kita sudah mensosialisasikan persyaratan kependudukan dan catatan sipil di ibukota ini melalui pemerintah daerah asal dari kaum migran ini, jauh sebelum Lebaran. Jadi mereka sudah tau aturanya, harus dipatuhi dan ada sanksinya juga," tegas Foke, saat berkunjung ke Pantai Beach Pool, Ancol, Jakarta Utara, Senin (20/8/2012).

Menurutnya, jumlah pendatang di Jakarta sudah berangsur turun karena berbagai kebijakan kependudukan di Jakarta yang diperketat. "Kami sudah sampaikan syarat kependudukan sipil ke pemerintah asal supaya orang tidak mudah mengadu nasib ke sini," ujar Foke.

Menurutnya, ketegasan dalam pendataan kependudukan di Jakarta serta kerja sama dengan pemerintah di beberapa daerah telah berdampak pada menurunkan jumlah pendatang di Jakarta, khususnya saat balik Lebaran.

"Setiap Lebaran angkanya menurun. Waktu awal saya jadi Gubernur, angkanya 150.000. Sekarang 50 sampai 60.000," imbuhnya.

Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran Pondok Bambu

AppId is over the quota

JAKARTA, KOMPAS.com-Kebakaran yang menghanguskan diduga lebih dari 100 bangunan di Jalan Gotong Royong, RW 2 Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (21/8/2012), sejak pukul 12.15 mulai bisa dijinakkan.

Petugas Kepolisian Sektor Duren Sawit dan Polres Metro Jaktim telah berada di lokasi untuk mencari sumber dan penyebab kebakaran.

Kepastian sumber dan penyebab kebakaran sendiri belum ditemukan. Ada informasi yang beredar di kalangan warga, kebakaran bersumber dari RT 2, namun informasi lain justru menyebutkan berasal dari RT 4.

Babinkamtibmas Pondok Bambu Frizal mengatakan, mendapat informasi dari warga bahwa sumber kebakaran bermacam-macam. Ad informasi yang menyebutkan, akibat kegiatan memasak penghuni bengkel, namun ada lagi yang mengatakan karena proses pembakaran serbuk kayu.

Adapun areal yang terbakar setidaknya seluas 2 hektar. Menurut Ujang, warga RT 2, kebakaran setidaknya menghanguskan lebih dari 100 bangunan berupa bengkel furnitur dan tempat tinggal.

Monday, October 8, 2012

Pasar Induk Kramat Jati Mulai Ramai

AppId is over the quota
Bahana Patria Gupta/KOMPAS Pekerja memindahkan blewah asal Demak yang baru tiba di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta, Senin (22/8). Buah blewah menjadi komoditi musiman yang laris selama Bulan Ramadhan. Omzet pedagang blewah di Pasar Induk Kramatjati dapat mencapai Rp 7,5 juta sehari.

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, mulai ramai pada Selasa (21/8/2012). Sebelumnya pada dua hari Lebaran, kios pasar induk sayur dan buah ini ditinggalkan pemiliknya mudik.

Enjang (23), pedagang sayur asal Garut, mengatakan, mulai berjualan sejak hari ini. Sebelumnya ia memilih mudik dan merayakan Lebaran di rumah. Ia mengatakan bila memaksakan berdagang pun khawatir tidak ada yang membeli. Titin (54), pedagang buah asal Tangerang, sengaja baru mulai berjualan hari ini, karena sebelumnya memilih meliburkan anak buahnya.

Saat ini, meskipun belum semua anak buahnya pulang, ia nekat berjualan karena banyak pembeli yang mulai datang.

Ragunan Masih Dipadati Puluhan Ribu Warga

AppId is over the quota
KOMPAS/LUCKY PRANSISKA Suasana di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan.

JAKARTA, KOMPAS.com - Taman Marga Satwa Ragunan, Jakarta Selatan, masih menjadi tempat tujuan favorit bagi warga untuk menghabiskan waktu liburan Hari Raya Idul Fitri 1433 Hijriah. Pada hari kedua setelah Lebaran atau Selasa (21/8/2012), puluhan ribu orang dari Jakarta dan kota sekitarnya kembali memadati Ragunan.

Hingga pukul 10.00 WIB pagi ini, kemacetan akses menuju Ragunan di Jalan Harsono RM telah terjadi. Antean kendaraan mencapai 500 meter lebih dari pintu masuk Ragunan lantaran banyaknya kendaraan dan pengemudi sepeda motor yang berhenti di pinggir jalan untuk berbelanja makanan dan minuman. Puluhan ribu warga itu datang dengan berbagai kendaraan, seperti sepeda motor, mobil pribadi, angkutan umum, bus, bajaj, mobil pick up, hingga truk. Rata-rata dari mereka adalah rombongan keluarga.

Jika kemacetan di Harsono RM semakin parah, kepolisian akan menerapkan dua jalur menuju Ragunan. Jalur menuju perempatan Ragunan akan dialihkan melalui jalur lain. Saat ini, puluhan petugas kepolisian masih sibuk mengatur arus lalu lintas.

Seperti hari-hari sebelumnya, di setiap pintu masuk, petugas kepolisian terus mengingatkan pengunjung yang baru tiba untuk menjaga barang bawaan. Pengunjung diminta meletakkan tas di depan badan. Petugas juga meminta agar pengunjung mewaspadai setiap orang yang mencoba berbuat baik, seperti menawarkan minuman ringan, karena dikhawatirkan menjadi korban pembiusan.

Petugas juga meminta agar orangtua yang membawa serta anak agar tak melepas anak-anaknya dari genggaman atau pantauan. "Jika terlepas, segera beritahu petugas terdekat," kata salah satu anggota polisi melalui alat pengeras suara.

Warga antusias mendatangi Ragunan karena tarif masuknya relatif murah. Hanya dengan uang Rp 4.500 untuk dewasa dan Rp 3.500 untuk anak-anak, ditambah asuransi Rp 500, pengunjung dapat melihat lebih 260 jenis hewan dengan jumlah hewan lebih dari 3.000 ekor.

Api di Pondok Bambu Masih Berkobar Hebat

AppId is over the quota

JAKARTA, KOMPAS.com — Api yang melalap ratusan bangunan pembuat mebel dan kontrakan di RT 02 RW 02, Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (21/8/2012) siang, masih berkobar hebat. Api melalap bangunan pembuatan mebel berbahan kayu dan ratusan kontrakan yang berdiri di tanah seluas 800 meter persegi. 

Sementara tempat yang diduga menjadi asal api yang berkobar sekitar pukul 12.30 WIB itu kini tinggal tersisa puing-puing. Berdasarkan pantauan di lokasi, tempat yang terbakar masuk ke dalam sejauh 100 meter dari Jalan Pahlawan Revolusi, Duren Sawit, Jakarta Timur.

Beberapa petugas pemadam kebakaran tampak memadamkan titik api yang masih tersisa. Sementara api tampak merembet ke bangunan di sekitarnya. Puluhan warga dan petugas pemadam kebakaran pun berusaha memadamkan api dengan air seadanya. Mereka tentu khawatir api akan merembet ke permukiman warga lainnya yang hanya berjarak beberapa meter dari kobaran api.

Warga yang memiliki rumah tak jauh dari kobaran api pun langsung berkemas dan menyiapkan barang-barang berharga mereka. Hingga pukul 14.15 WIB, belum diketahui penyebab pasti kebakaran tersebut, begitu juga jumlah kerugian yang disebabkan. Warga yang rumahnya habis dilalap si jago merah pun tampak mengungsi di pinggir jalan. Sementara warga lainnya menjadikan musibah tersebut sebagai tontonan.

Sunday, October 7, 2012

Kurangi Kepadatan, Kereta Komuter Dilarang Berhenti

AppId is over the quota
Kereta komuter dan KRL dilarang berhenti di Stasiun Gambir dan Pasar Senen untuk mengrangi kepadatan saat arus balik berlangsung mulai pekan ini.

BEKASI, KOMPAS.com- Untuk mengurangi kepadatan akibat arus mudik dan balik, kereta komuter dan KRL Jabodetabek (Jakarta Bogor Depok Tangerang dan Bekasi) tidak berhenti di Stasiun Gambir dan Pasar Senen.

Keduanya menjadi stasiun utama untuk keberangkatan pemudik dan masuknya penumpang yang balik dari berbagai daerah di Pulau Jawa. Sebagai gantinya, penumpang bisa berhenti di stasiun terdekat sebelum atau sesudah kedua stasiun tersebut.

Kebijakan tidak berhenti di Stasiun Pasar Senen berlaku 12-25 Agustus 2012, sedangkan untuk Stasiun Gambir dimulai 14-23 Agustus 2012. Sebagai gantinya, penumpang bisa berhenti di stasiun sebelum atau sesudah Stasiun Pasar Senen atau Gambir.

Sebagai contoh, di Stasiun Gondangdia atau Juanda yang mengapit Stasiun Gambir serta Stasiun Kemayoran atau Sentiong yang mengapit Stasiun Pasar Senen.

Penumpang dapat memanfaatkan moda lain, seperti taksi, ojek, atau bajaj untuk melanjutkan perjalanan menuju Stasiun Gambir atau Pasar Senen. "Kebijakan ini untuk mengurangi kepadatan penumpang selama angkutan lebaran 2012," kata Kepala Stasiun Besar Bekasi Sucahyo.

Andre J Mamuaya Director of Corporate Affairs PT Adaro Energy Tbk

AppId is over the quota
Penulis : R. Adhi Kusumaputra | Selasa, 21 Agustus 2012 | 15:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Siapakah Andre J Mamuaya, korban tewas dalam kecelakaan lalu lintas di Jakarta Selasa siang ini?

Andre J Mamuaya (42) adalah Director of Corporate Affairs PT Adaro Energy Tbk dan Corporate Secretary perusahaan yang sama.

Dalam situs Adaro Energy Tbk disebutkan bahwa Andre menyelesaikan pendidikan tekniknya di Departemen Industrial Mechanical Engineering pada Tokyo Denki University Jepang tahun 1994 dan menyelesaikan pendidikan Business Administration pada American College, Los Angeles, AS tahun 1996.

Saat ini Andre J Mamuaya adalah Director of Corporate Affairs dan Corporate Secretary of Adaro Energy, President Director of JPI, MBP, and HBI, and dan Director of ATA, SMP, MSW and Dianlia.

Andre juga Komisaris sejumlah perusahaan yaitu SIS, PT Pandu Alam Persada dan PT Tri Nur Cakrawala. Sebelumnya Andre adalah Director of PT Anugrahtimur Sejatiperdana (1997-2000).

Dalam situs Adaro Energy, dimuat juga hasil wawancara dengan Andre J Mamuaya tahun 2009 silam. 

Dalam wawancara seperti dikutip situs Adaro, Andre J Mamuaya menyebutkan, meski Adaro Energy belum lama menjadi perusahaan terbuka (Tbk), namun pencapaian yang telah diperoleh dalam hal tata kelola perusahaan cukup menggembirakan. Beberapa pencapaian dimaksud seperti terbentuknya Komite Audit dan Unit Internal Audit di awal tahun 2009 dan sepanjang tahun lalu komite-komite tersebut telah berkontribusi dalam pengawasan pelaksanaan sistem dan prosedur di dalam Grup.

Selain itu, Departemen Corporate Secretary secara berkala dan insidential melakukan keterbukaan informasi terkait dengan kegiatan operasi perusahaan. Kami juga telah memiliki kebijakan keterbukaan informasi.

Tentang tantangan terbesar yang pernah dihadapinya, Andre J Mamuaya menjawab bahwa tantangan terbesar yang pernah dihadapinya pada saat membawa Perusahaan untuk menjadi perusahaan terbuka. Pada saat itu, Andre dan anggota direksi lainnya serta tim inti IPO berhasil meyakinkan regulator pasar modal bahwa Adaro akan menjadi perusahaan publik yang dapat berperan dalam meningkatkan pengembangan pasar modal Indonesia mengingat nilai IPO Adaro merupakan yang terbesar dalam sejarah pasar modal Indonesia. Saat ini kapitalisasi pasar saham Adaro mencapai sekitar Rp70 triliun.

Untuk memperbaiki tata kelola perusahaan di masa mendatang, Andre mengatakan, pihaknya senantiasa berupaya melakukan review atas penerapan tata kelola perusahaan dengan mengacu pada praktik tata kelola perusahaan yang terbaik dan standar yang sejalan dengan visi dan misi kami. Ke depan, Adaro juga akan berupaya mengembangkan struktur tata kelola perusahaan sehingga dapat memperkuat fungsi pengawasan.

Saturday, October 6, 2012

Empat Copet Ditangkap di Ragunan

AppId is over the quota
KOMPAS/LUCKY PRANSISKA Suasana di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan.

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pengunjung Taman Margasatwa Ragunan harus waspada akan aksi panjang tangan para pencopet. Sejak Senin (20/8/2012) lalu, aparat Polsek Metro Pasar Minggu sudah menangkap empat orang copet di kawasan kebun binatang seluas 146 hektar ini.

"Ada empat pelaku pencopetan yang diamankan anggota sejak kemarin. Korbannya mencapai lebih dari 5 orang," ungkap Kapolsek Metro Pasar Minggu Komisaris Adri Desas Furyanto, Selasa (21/8/2012), saat dijumpai di Ragunan, Jakarta Selatan.

Empat pelaku yang ditangkap yakni AH (34), DN (32), DK (52), dan AS (38). Keempat orang itu semuanya tertangkap tangan petugas kepolisian tak berseragam di berbagai lokasi di dalam kawasan Ragunan, Jakarta Selatan. AH misalnya, dia ditangkap di area kandang ular, Kebun Binatang Ragunan.

"Saat itu, AH pakai modus memepet kantong celana korban dengan topi untuk menutupi tangannya yang lagi ambil barang korban," kata Adri.

Alhasil, pelaku berhasil mengambil 1 unit handphone Esia merek HUAWEI dan uang tunai Rp 500.000. Sementara tiga orang pelaku lainnya menggunakan modus dengan menyilet tas korban, memepet badan, dan juga mengambil tas korban yang sedang beristirahat di samping taman kandang buaya.

"Seluruh pelaku saat ini diamankan ke Polsek Pasar Minggu," ujar Adri.

Daerah Maju, Pendatang di Jakarta Menurun

AppId is over the quota

JAKARTA, Kompas.com - Saat ini jumlah pendatang ke Jakarta setiap tahunya menurun. Menurut Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, ini disebabkan karena majunya perkembangan di daerah, yang berdampak pada banyaknya peluang kerja, sehingga jumlah pendatang di Jakarta menurun.

"Banyak pemerintah daerah yang melakukan pembangunan sehingga kaum migran punya pilihan. Jadi sekarang, kalau sudah berhasil di daerah untuk apa ke Jakarta?" tegas Foke, saat berkunjung ke Pantai Beach Pool, Ancol, Jakarta Utara, Senin (20/8/2012).

Selain itu, Pemprov DKI juga telah memperketat persyaratan kependudukan bagi warga yang ingin tinggal di Jakarta. "Kami melakukan pendekatan kepada pemudik jauh sebelum Lebaran. Kami sudah sampaikan syarat kependudukan sipil ke pemerintah asal supaya orang tidak mudah mengadu nasib ke sini," tegas Foke.

Seperti diketahui, masalah kependudukan di Jakarta dianggap menjadi biang dari berbagai masalah, seperti kemacetan, pengangguran dan sebagainya. Jumlah penduduk yang terlalu banyak dan didominasi oleh pendatang mengharuskan pemerintah untuk mengendalikan lajunya.

Pembalap Andre Mamuaya Tewas di Jalan

AppId is over the quota

JAKARTA, KOMPAS.com- Kecelakaan lalu lintas menimpa Direktur Adaro Indonesia Andre Mamuaya dalam kecelakaan lalu lintas di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (21/8/2012) sekitar pukul 12.30. Andre Mamuaya yang juga seorang pembalap, dikabarkan meningal dunia akibat kecelakaan tersebut.

Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Wahyono mengatakan, memang terjadi kecelakaan lalu lintas dimana korbannya mengendarai motor Ducati.

"Saat ini anggota kami masih di RS Siloam Sudirman, untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Korban di rumah sakit tersebut," katanya.

Informasi dari RS Siloam Sudirman, membenarkan ada pasien atas nama Andre Mamuaya yang sedang ditangani di IGD rumah sakit tersebut.

Friday, October 5, 2012

Ini Jumlah Pemudik di Terminal Kalideres

AppId is over the quota
Remigius Septian Pemudik yang akan berangkat dari Terminal Bus Kalideres, Jakarta Barat.

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pemudik di Terminal Kalideres pada tahun ini mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Kenaikan mencapai 23,69 persen dibandingkan tahun lalu.

"Berdasarkan data yang ada, jumlah pemudik tahun ini naik sekitar 23,69 persen," kata Kepala Terminal Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) Kalideres Hengki Sitorus  di ruangannya, Selasa (21/8/2012).

Ia memaparkan, jumlah pemudik tahun ini jika dikalkulasikan dari H-7 hingga H+1 Hari Raya Idul Fitri tercatat sebanyak 67.595 penumpang.  Pada tahun 2011 Terminal Kalideres hanya mencatat sebanyak 54.648 penumpang.

Hengky menjelaskan, kenaikan jumlah penumpang selain karena faktor bertambahnya penduduk, kenaikan juga dipengaruhi oleh ditutupnya terminal bayangan Grogol untuk bus AKAP.

"Pada tahun lalu banyak penumpang yang masih mudik melalui terminal bayangan di Grogol, namun untuk tahun ini terminal tersebut ditutup untuk bus AKAP, jadi penumpang dialihkan ke Terminal Kalideres ini," terangnya.

Meskipun begitu, lanjut Hengki, pihaknya tidak kewalahan menghadapi banyaknya penumpang. Pasalnya, pihak terminal dan Perusahaan Otobus (PO) sudah mengantisipasi hal tersebut dari jauh hari, seperti misalnya bus cadangan, pos penunggu dan posko-posko lainnya.

27 Mobil Pemadam Kebakaran Dikerahkan ke Pondok Bambu

AppId is over the quota
Fabian Januarius Kuwado Kebakaran hebat melanda sebuah kompleks pembuatan mebel dan rumah warga di RT 01 RW 02, Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (21/8/2012).

JAKARTA, KOMPAS.com-Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta telah mengerahkan setidaknya 27 armada ke lokasi kebakaran di Rukun Warga (RW) W 2 Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (21/8/2012).

Kebakaran diketahui pukul 12.15 WIB, hingga kini belum bisa diatasi meski sudah 27 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi.  Sumber api hingga kini juga belum bisa dipastikan, apakah dari rumah atau bangunan berupa gudang meubel, thinner, atau bengkel.

Hingga saat ini, sudah sekitar 100 bangunan ludes dilalap si jago merah, yang Apalagi di kawasa furnitur belum bisa dipastikan.

Hingga kini, kebakaran yang meludeskan setidaknya 100 bangunan  di kawasan pusat meubel di Jakarta Timur itu, belum bisa dikendalikan.

Thursday, October 4, 2012

Tabrakan dengan Ducati Andre, Pengendara Innova Diperiksa

AppId is over the quota

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Subdit Penegakkan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Sudarmanto mengatakan, pihaknya masih menyelidiki penyebab kecelakaan maut yang menewaskan pembalap Andre Mamuaya pada Selasa (21/8/2012) pagi. Polisi saat ini masih mendalami keterangan saksi dan juga korban selamat dalam kecelakaan itu.

"Kami belum tahu penyebabnya apa, berapa kecepatannya, karena belum masuk dalam penyidikan. Sekarang kami masih meminta keterangan awal dari Mahendra Tarigan, pengemudi Toyota Innova yang selamat dalam kecelakaan itu dan saksi-saksi," ujar Sudarmanto, Selasa siang, saat dijumpai mengamankan Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta.

Sudarmanto menjelaskan bahwa dari kronologi kecelakaan yang ada, sepeda motor sport Ducati yang dikemudikan Andre menyalip melaui jalur kiri dalam kecepatan tinggi. Di saat yang bersamaan, Toyota Innova yang dikemudikan Mahendra Tarigan sudah memberikan tanda lampu sen akan ke kiri untuk masuk ke dalam Plaza Central. Akhirnya, tabrakan pun tak terhindarkan.

Sepeda motor Andre pun menabrak bemper kiri Innova. Sementara tubuh Andre terpental hingga kepalanya membentur keras pot bunga di samping jalan. Andre tewas di tempat.

"Kami sekarang fokus untuk mengurus jenazahnya dulu," ujar Sudarmanto.

Ia melanjutkan, untuk kepentingan penyelidikan, mobil Toyota Kijang Innova B 1348 PKP dan sepeda motor Ducati B 5555 XS dibawa ke unit Kecelakaan Lalu Lintas Polda Metro Jaya di Pancoran, Jakarta Selatan.

Pantai Ancol Masih Dipadati Ribuan Pengunjung

AppId is over the quota
Kompas/Wisnu Widiantoro Tempat hiburan dan wisata seperti Taman Impian Jaya Ancol di Jakarta Utara pada Senin (20/8/2012) mulai dipadati pengunjung.

JAKARTA, KOMPAS.com - Suasana di Pantai Festival Ancol, Jakarta Utara, di hari kedua setelah Lebaran, Selasa (21/82012), masih sangat ramai. Berbagai sudut di kawasan wisata pantai ini sudah dipenuhi ribuan masyarakat.

Misalnya di Pantai Festival. Meski panas terik, hal itu tidak mengurangi antusiasme masyarakat bermain di tepi pantai.

"Nggak apa-apalah panas-panasan, jarang-jarang kita bisa ke pantai. Biar anak senang," tutur Santi yang datang bersama empat orang anaknya.

Kebanyakan pengunjung datang berkelompok besar, lebih dari empat orang. Sebagian besar pengunjung adalah anak-anak.

Staf Humas Taman Jaya Ancol Alditha Putra mengatakan, jumlah pengunjung pada hari kedua Lebaran atau Senin (20/8/2012) mencapai 122.666 orang. Hari ini, kata Aldhita, jumlah pengunjung Ancol diprediksi mengalami kenaikan hingga 15.000 orang.

"Untuk liburan Lebaran kali ini, prediksi jumlah pengunjung Ancol mencapai 1,1 juta orang terhitung dari 17 Agustus hingga akhir bulan," kata Aldhita, Selasa (21/82012).

Untuk mengantisipasi kemacetan di sekitar jalan menuju kawasan wisata Ancol, pihak manajemen Ancol telah berkoordinasi denga Dinas Perhubungan dan pengelola TransJakarta.

"Kita bekerja sama dengan pengelola busway dan Dinas Perhubungan untuk penyediaan transportasi. Tujuannya supaya masyarakat dapat mengurangi pemakaian kendaraan pribadi dan lebih mudah mencapai Ancol," jelas Aldhita.

Untuk pengunjung yang menggunakan kendaraan umum, manajemen Ancol telah menyadiakan Bus Warawiri yang membawa penumpang ke dua tujuan, yakni area barat dan timur Ancol. Bus berpendingin udara ini mampu mengangkut 30 pengunjung. Bus ini mampir ke unit-unit rekreasi di Ancol, termasuk Pantai Indah yang digemari pengunjung.  

"Kami menyediakan bus warawiri bagi para pengunjung yang menggunakan kendaraan umum. Jadi, setelah masuk ke dalam kawasan Ancol, mereka tinggal menunggu Bus Warawiri," jelas Alditha.

Ducati Andre Senggol Toyota Innova

AppId is over the quota
Imanuel More Motor Ducati yang dikendarai pembalap Andre Mamuaya saat kecelakaan di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (21/8/2012).

JAKARTA, KOMPAS.com- Motor Ducati yang dikendarai Andre Mamuaya, Direktur PT Adaro Energy Indonesia, Tbk menyenggol sebuah Toyota Innova, saat korban akan mendahului mobil itu dari sebelah kiri.

"Saya lihat, motor itu larinya kencang. Di depannya ada Toyota Innova. Motor nyalip dari kiri, nyenggol mobil itu. Motor akhirnya lari oleng, naik trotoar, terus berhenti di sini. Jatuh. Motor nimpa pengendaranya," kata Udari Sutisna (29), satpam Plaza Central BCA yang menyaksikan kecelakaan tersebut.

Menurut Udari, kecelakaan terjadi sekitar pukul 11:30 WIB. Ia yang mengangkat motor Ducati yang menimpa tubuh korban. "Korban diangkat oleh teman-temannya yang datang cepat. Mereka rombongan, pakai motor gede juga kayaknya korban memang lagi jalan rombongan dengan mereka," katanya.

Ia menambahkan, Toyota Innova yang disengol motor korban, tidak kabur. Dia berhenti, tidak jauh dari jatuhnya korban, yang menabrak pot dan pohon.

"Korban diangkut dengan mengunakan Toyota Innova itu. Korban saat itu saya lihat masih bernafas. Tetapi dari mulutnya keluar cairan. Saya tidak melihat ada darah yang keluar dari tubuh korban," katanya.

Wednesday, October 3, 2012

Pengamat: Perjelas Makna SARA dalam Kampanye

AppId is over the quota
KOMPAS/WISNU WIDIANTORO Warga melintas di depan mural ajakan agar memilih calon gubernur yang tidak mengobral janji di salah satu tembok di ajlan Daan Mogot, Jakarta Barat, Selasa (3/7/2012). Ajakan itu juga untuk mengkampanyekan agar warga memilih calon gubernur dengan menggunakan hati.

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat komunikasi politik Henry Subiakto mengatakan, perlu ada pendefinisian yang jelas terhadap sentimen suku, agama, ras, dan antargolongan dalam polemik berkampanye. Menurutnya, pemanfaatan yang tepat soal isu SARA justru dapat membangun kekuatan penting bagi calon peserta pemilihan kepala daerah.

Dosen Universitas Airlangga, Surabaya, itu mengatakan, jika pasangan calon mengeksplorasi latar belakang kesukuan dan agama saja, maka tidak bisa dikategorikan mengangkat isu SARA. Henry mencontohkan satu kasus positif penggunaan isu SARA dalam kampanye Pilkada DKI Jakarta, yakni keberadaan spanduk di luar Jakarta yang mengingatkan agar warga Jakarta yang tengah mudik tidak lupa memilih salah satu calon gubernur pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta.

"Saat mudik, saya menemukan ada spanduk di Jawa Tengah yang mengingatkan supaya jangan lupa memilih salah satu calon gubernur bila kembali ke Jakarta," katanya saat dihubungi di Jakarta, Selasa (21/8/2012).

Ia berpendapat sah-sah saja bila pasangan calon membidik pemilih yang berasal dari daerah yang sama dengannya. Ia menilai mayoritas masyarakat Jakarta, yang sebagian besar adalah pendatang, dapat dimanfaatkan oleh pasangan calon yang berkompetisi dengan cara berkampanye di luar Jakarta saat mudik. Menurut Henry, yang harus dipertegas adalah definisi pelanggaran kampanye dengan isu SARA.

"Yang bisa dikatakan isu SARA itu bila mengajak untuk membenci atau memusuhi suku atau agama tertentu. Kampanye dengan menyebut stereotyping suku tertentu juga termasuk SARA," katanya.

Henry menganggap positif kampanye yang mengangkat latar belakang kesukuan atau agama dari calon yang bersaing. Ia beralasan bahwa hal itu bisa menunjukkan keberagaman etnis dan kultur di Jakarta yang mayoritas penduduknya adalah pendatang. Namun, dia berharap pemilih tidak memilih gubernur hanya berdasarkan pada kesamaan suku atau agama, tetapi lebih kepada kemampuan dan kapasitas calon yang dinilai bisa memimpin Jakarta.

Jangankan Makan Ketupat, Mudik Saja Tak Bisa

AppId is over the quota
KOMPAS IMAGES/MUNDRI WINANTO Suasana Lebaran di pengungsian korban kebakaran Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta, Minggu (19/8/2012). Di tengah keprihatinan akibat musibah kebakaran yang terjadi pada Senin (6/8/2012) lalu, para korban merayakan lebaran dengan sederhana dan penuh kebersamaan.

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari Raya Idul Fitri sejatinya dapat dirayakan bersama keluarga dan sanak saudara dengan penuh suka cita. Namun, kondisi sebaliknya justru terlihat pada korban kebakaran di Karet Tengsin, Jakarta Pusat. Alih-alih makan ketupat, pulang kampung pun tak mampu.

Puing-puing sisa kebakaran masih tampak teronggok di samping Kalimati, Karet Tengsin, akibat kebakaran yang terjadi pada Senin (6/8/2012) lalu. Sesekali masih terlihat warga yang mengais sisa puing rumah mereka. Suasana itu kontras dengan situasi rumah warga yang tak jauh dari lokasi kejadian, kelihatan ramai dikunjungi warga. Dengan berbagai busana muslim, ibu-ibu masih nampak bersalam-salaman.

Semua itu tidak dirasakan Ratih (35) dan 1.500-an warga yang menjadi korban kebakaran tersebut. Ratih hanya bisa melamun di bawah sebuah tenda, melihat puing-puing rumahnya, dan meratapi nasibnya akhir-akhir ini. Tak tampak raut ceria di wajahnya seperti yang tampak pada orang-orang di saat Lebaran. "Lebaran ya biasa-biasa saja. Enggak ada ketupat, makan seadanya saja. Buat sehari-hari saja udah susah, ini mikir Lebaran," ujar ibu tiga anak itu, Selasa (21/8/2012).

Pada tahun-tahun sebelumnya, Ratih rutin membuat kue untuk menyambut kedatangan hari yang fitri. Namun, kali ini beda, ia abaikan semua itu karena semuanya sudah ludes dilalap si jago merah. "Tahun ini saya tidak bisa membuat kue Lebaran, padahal saya sudah menyiapkan bahan baku untuk membuat kue Lebaran," katanya sambil berharap saudaranya membawakan kue Lebaran untuk keluarganya.

Amir, seorang pengurus RW setempat, mengutarakan hal yang sama. Menurutnya, hampir semua warga di situ tidak dapat meninggalkan rumah mereka, walaupun sudah rata dengan tanah. Warga harus tetap tinggal untuk menjaga barang-barang mereka yang masih tersisa.

"Gimana mau mudik, buat uang makan saja carinya susah. Orang-orang pada tergantung dari bantuan. Kalau saya sih, uang nabung untuk mudik dipake buat nambahin uang bantuan pemerintah untuk bangun rumah," kata Amir.

Amir, Ratih, dan ribuan warga lainnya terpaksa kehilangan tempat tinggal karena api yang merusak 405 rumah dan 200 kios pasar di tempat itu. Kini mereka hanya dapat menunggu uluran tangan dari orang lain. Entah sampai kapan kondisi ini membaik.