Tuesday, February 19, 2013

Suspension Of The Jamal Family Reconciliation Hampered Letter

Penangguhan Jamal Terkendala Surat Perdamaian KeluargaKOMPAS.com ROHMAH Jamal bin/ALFIYYATUR Jamsuri accompanied by the power of the ruling Hotma Sitompul (right) from the rose of Sharon in Office LBH Satlantas carbon credits for Jakbar on Tuesday (12/2/2013). Jamal was arrested because police considered negligent resulting in pennumpangnya died after jumping from the minibus.

JAKARTA, KOMPAS.com -minibus Driver U10, Jamal bin Jamsuri are still being held in custody rose to Laka Office carbon credits for Jakarta. He was unable to obtain a suspension of the detention because the peace family letter terganjal Asik Azward.

"The suspension of detention proposed by the team of lawyers LBH rose of Sharon up to this day haven't gotten any response from the Police Department," said Jefri Moses Kam, one of the power teams Jamal told reporters, Tuesday (17/2/2013). According to him the suspension terganjal difficulties met with the family of Asik.

Power law team has met the relatives of Jamal Asik in Pademangan, Wendi. But, based on traditional Minang Wendi said the uncle of mother Asik in the Bukit Tinggi more right talks about peace than himself.

When the team asking when can meet the uncle, said Jefri, Wendi was unable to confirm when the uncle came. Similarly, when team attorneys asked for a contact number for Jamal contacted, Wendi refused to give it.

To be able to obtain the suspension of detention, said Jefri, teams attorneys must have a peace from the families of the victims. Because, let's call it peace, Jefri is the ' terms ' Visible Thus mentioned, apart Jakbar carbon credits for a guarantee, to be able to give a reprieve to Jamal.

Jamal is a minibus driver U-10 Coed Asik, when primitive UI decided the jump from using public transportation because of fear. Melompatnya Asik cannot be proven as a result of criminal offence, but this driver Jamal subject article negligence causing someone's death.

Remaja Ugal-ugalan, Lima Mobil Tabrakan Beruntun

AppId is over the quota
Remaja Ugal-ugalan, Lima Mobil Tabrakan Beruntun Agus Susanto/KOMPAS Ilustrasi tabrakan beruntun.

JAKARTA, KOMPAS.com -- Entah apa yang ada di pikiran Octavianus Santoso (18), remaja yang beralamat di HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan ini.

Mobil sedan Honda City B 8953 IZ yang dikemudikannya melipir dengan kecepatan tinggi dari pinggir kiri ke tengah jalur cepat di ruas jalan tol dalam kota, tepatnya di Km 4+800 dari arah Cawang menuju Semanggi pada Minggu (17/2/2013) sekitar pukul 04.30. Akibat aksi ugal-ugalan itu, terjadi kecelakaan beruntun yang melibatkan lima kendaraan lainnya.

Salah satu mobil yang terlibat tabrakan beruntun adalah Taksi Prestasi B 2757 A yang dikemudikan Kholil. Kholil menceritakan, mobil sedan Honda City yang dikemudikan Octavianus tanpa diduga melipir ke tengah dan menghantam bagian depan samping kiri mobil Taksi yang dikemudikannya.

"Posisi saya di kanan, tiba-tiba mobil silver (Honda City) dari kiri melipir kayak orang mau putar balik gitu dan langsung menghantam bagian depan mobil saya," kata Kholil yang ditemui Kompas.com di PJR Dirlantas Polda Metro Jaya, Pancoran, Jakarta Selatan.

Kholil menerangkan, saat itu dia tidak sempat mengerem ataupun menghindar karena mobil dalam kecepatan tinggi. Setelah itu, ada keempat kendaraan lainnya dari arah belakang yang secara beruntun terlibat dalam peristiwa tersebut.

Kelima mobil yang tabrakan beruntun masing-masing Chevrolet B 1395 FFJ, Taksi Blue Bird B 1632 MU, Taksi Blue Bird B 1528 MU, dan Toyota Avanza B 883 EQ 5, termasuk sedan Honda City yang dikemudikan Octavianus.

Lebih lanjut, Kholil menuturkan, saat itu dia sedang membawa seorang penumpang, Margaretha D, menuju Bandara Soekarno-Hatta. Margaretha yang juga sempat ditemui Kompas.com mengaku sempat terkejut dan mengalami sesak nafas akibat kecelakaan itu.

"Habis rontgen barusan karena sesak nafas. Sebenarnya saya akan berangkat ke Pontianak jam 06.00 tadi," kata Margaretha.

Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut. Octavianus sendiri saat ini sedang dirawat di RS Medistra, sementara Margaretha terpaksa batal berangkat ke Pontianak karena terlambat.

Rieke Santap Bakso Usai Kampanye

AppId is over the quota
Rieke Santap Bakso Usai Kampanye Ariehta Eleison Sembiring Calon Gubernur Jawa Barat Rieke Dyah Pitaloka santap siang di warung bakso.

DEPOK, KOMPAS.com - Calon Gubernur Jawa Barat, Rieke Dyah Pitaloka, menyantap makan siang di Bakso Berkah Nikisami, Jl. K.H. Usman Kukusan Beji, Depok, Minggu (17/2/2013). Makan siang ini dilakukan setelah dirinya melakukan kampanye politik di beberapa pasar dan jalan santai di Depok.

"Saya suka sekali bakso. Sering saya sempatkan makan bakso di sini. Rumah saya tidak jauh dari sini," ujarnya. Rieke juga menyesalkan mahalnya daging sapi akibat permainan politik. "Saya menentang permainan impor sapi dan mendukung pedagang kecil bakso," tambahnya.

Mengenai dukungan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, Rieke mengatakan Jokowi mendukung dirinya karena Jawa Barat memerlukan politisi yang berikhtiar untuk membawa perubahan. Jokowi juga mendukung karena upaya pemenangan yang dilakukan Rieke tanpa politik uang.

"Saya didukung karena ongkos politik untuk kampanye saya tidak besar. Saya memilih cara kampanye merakyat. Kalau itu politisi keluar duit besar, pasti berupaya untuk membalikan modal politiknya," katanya.

Monday, February 18, 2013

The scattering of Salt is not to keep out the Rain

Penaburan Garam Bukan untuk Menghalau HujanCOMPASS/IWAN SETIYAWAN Illustration. Overcast sky above black menggelayut in the national monument, Jakarta, Thursday (14/2/2013). Parts of Indonesia must be aware of the impact of extreme weather as the storms in Northern Australia seedlings and West Lampung. This condition could potentially inflict heavy rain that could flood and landslide mnegakibatkan.

JAKARTA, KOMPAS.com – even though there are already scattering salt sodium chloride (NaCl) in a number of places, but still just Jakarta rain washed down. This afternoon the rain falling on some areas of Jakarta, while the gloomy clouds still menggelayut in the sky.Sowing salt do not to keep out the rain, but rather reduce the bad effects of the formation of thick clouds.

"Weather modification Technology to reduce bad impact only the establishment of thick clouds that leads to Jakarta. Without this modification, then the rain in Jakarta falling will be even greater. If it is still raining in Jakarta, it was raining because local clouds in the upper reaches has been exposed to rain beforehand, "said the head of the artificial Rain UPT Agency assessment and application of technology (BPPT) F Heru Widodo, Tuesday (17/2/2013).

Weather modification technology (TMC) done by sprinkling salt or sodium chloride (NaCl) in a number of places. Until this afternoon, the team had been doing the TMC 55 times the flight with 154,3 tonnes of salt sprinkled. This weather modification started January 26, then at the request of the provincial Government of DKI Jakarta in collaboration with the National Agency of disaster mitigation and BPPT.

Head of the Division of Informatics disaster relief agency of the region of DKI Jakarta Bambang Surya son of drop in rainfall justifies Jakarta is a local rain. Rain falling JAWA currently light and moderate in intensity. Although there is a thick cloud, but predicted rain until tomorrow in the scale of being. So far, said Bambang from 11 monitoring points of water surface elevations are all in normal condition. There is no surface water that exceeds the normal limit.

Dua Kali Cabuli Bocah SD, Pria Ini Menyesal

AppId is over the quota

JAKARTA, KOMPAS.com -- Seorang pedagang makanan, YT (30), pelaku pencabulan terhadap bocah SD berinisial M, tampak menutupi mukanya dari sorot kamera pewarta di sela pemeriksaannya di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur, Sabtu (16/2/2013) malam.

Duda ini mengaku menyesal telah mencabuli bocah yang masih duduk di kelas II SD ini. "Nyesal pak, enggak lagi-lagi," katanya saat ditemui Kompas.com di ruangan penyidik, Sabtu.

Pelaku mengaku telah mencabuli M pada tanggal 6 Februari 2013 lalu di rumah korban yang berjarak 10 dari rumah pelaku. Kala itu, orangtua korban diketahui sedang tidak berada di rumah. Oleh sebab itu, pelaku pun leluasa masuk dan melakukan perbuatan amoralnya terhadap M. Bahkan pelaku mengaku mencabuli korban sebanyak dua kali. "Dua kali pak," ujarnya sambil terus menutupi mukanya dengan tangan.

Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur, Ajun Komisaris Polisi Endang mengatakan, tersangka menggunakan modus mengiming-imingi korban dengan uang dan makanan. Ia juga sempat mengancam korban untuk tidak memberitahukan hal itu kepada siapapun.

Setelah beberapa hari, nampaknya perbuatan bejat pelaku menimbulkan efek bagi kesehatan korban. Korban merasakan perih di kemaluannya, dan hal itu kerap dikeluhkan ke ibunda korban. Setelah didesak, korban mengaku dicabuli oleh tetangga sendiri, YT. Orangtua korban pun langsung melaporkan peristiwa tersebut ke kantor Polisi.

"Tanggal 12 Februari 2013 laporan Polisi sudah masuk ke kita. Setelah itu langsung kita buat surat perintah penangkapan. Tapi ternyata pelaku melarikan diri," ujar Endang.

Minggu sore, pelaku yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang makanan ringan itu tampak terlihat di rumahnya seorang diri. Tanpa ampun, pelaku yang sempat buron itu pun langsung dihajar warga hingga babak belur.

Kini, tersangka masih menjalani pemeriksaan intensif di Unit PPA Polres Jakarta Timur. Tersangka diancam Pasal 81 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman penjara maksimal 15 tahun.

Sunday, February 17, 2013

Kelelahan, Jokowi "Tumbang" di Lapangan Futsal

Kelelahan, Jokowi "Tumbang" di Lapangan FutsalKompas.com/Fabian Januarius Kuwado Joko Widodo provides assistance in the form of writing instruments for the citizens of Cipinang Melayu.

JAKARTA, KOMPAS.com-The futsal match goers Joko Widodo had followed in panic while Jakarta Governor it looked exhausted and terlentang on the side of the pitch in Rawamangun, East Jakarta, Monday (17/2).

Joko Widodo terkulainya events or Jokowi it starts from its participation in a friendly match on the sidelines of the tournament with fellow journalists. White collared, dressed in shorts and sneakers just like athletes, Jokowi seem adept at processing the bark round. His presence became an attraction for players on the field as well as the audience.

The audience seemed enthusiastic about watching The Governor played the ball. A team player with her often makes Jokowi as target the three balls. The atmosphere was bursting when Jokowi managed to score a goal by utilizing the bait pull from the right side of the goal.

After ending up with some small degree of players, Jokowi looks exhausted directly pulled over to the sidelines and sleep terlentang.

"Ouch, again I was able to do," said Jokowi while gasping for breath.

Of course it makes the event organisers, players and panic also. Some people immediately ran towards the Jokowi, wanted to give him a drink.

However, the Jokowi turns out to be straight rise and decided to finalize the game. "From the first I actually love playing futsal, but I was exhausted, muter-muter of yesteryear from the morning," said Jokowi after changing clothes.

Since Sunday morning, Jokowi agenda is indeed solid. 7: 00 PM EST, Jokowi, Let his party colleague accompany Diah Pitaloka and deploying election campaign Teten; the Governor of West Java in Depok. After becoming a campaigner, Jokowi like yourself blusukan (exploration) and provides assistance to the victims of the flooding caused by levee broke at Cipinang Melayu. After that, he was present at the futsal tournament in Rawamangun, Pulogadung, GOR. That's where, Jokowi tumbles.

Bikin Trotoar Saja Kok Susah

AppId is over the quota

KOMPAS.com - APA yang disukai kalau main ke Tokyo? Jawaban bisa sangat beragam, bisa untuk shopping, sekadar traveling atau bisnis. Bisa juga karena suka berjalan kaki.

Syarif Muhammad, pebisnis mobil mewah dengan harga di atas Rp 2 miliar per unit, menuturkan kepada Kompas.com bahwa ia ke Tokyo karena suka berjalan kaki di salah satu kota terbesar dan terpadat penduduknya di dunia itu. Aktivitas lain, menemani istrinya berbelanja di distrik bisnis yang sangat masyhur, Ginza.

Mengapa jalan kaki? Syarif menuturkan, trotoar Tokyo bisa masuk dalam kategori salah satu trotoar terbaik sejagat. Ia bukan saja lebar, antara lima sampai 18 meter, tetapi juga amat bersih. "Jangankan berjalan, tiduran di trotoar itu juga tidak apa-apa saking bersihnya," tutur Syarif Muhammad setiba di Jakarta dari Tokyo, Minggu (17/2/2013). Kalau tinggal di Tokyo sekitar 15 hari, badan rasanya sehat luar biasa karena pagi, siang, sore dan malam berjalan kaki. Berkeringat dan bernafas di udara yang relatif bersih.

Ia mengatakan, otoritas Kota Tokyo sangat royal menggunakan material. Ada trotoar yang terbuat dari granit, marmer, aspal dan sebagian lagi beton. Asyiknya semua dalam kondisinya yang amat resik.

Suatu hari, Kompas.com mencoba membuktikan pujian publik dunia tentang trotoar di Tokyo. Pilihan jatuh pada berjalan kaki sejauh mungkin, sampai kaki ini sangat letih. Ketika sampai pada kilometer ke-32, perjalanan dihentikan. Diperoleh kesan, trotoar Tokyo memang layak dikagumi; bersih, hampir tidak ada yang berlumba. Dan betapa dalam perjalanan itu, tidak ditemukan satupun punting rokok. Padahal, sebagian masyarakat Jepang masih sangat suka merokok.

Hal yang menggetarkan, trotoar di kota berpenduduk hampir 20 juta jiwa ini tidak sekadar terbuat dari bahan baku yang bermutu tinggi, dan selalu bersih, tetapi karena trotoar tersebut dilengkapi halte yang sangat nyaman. Di tepi trotoar selalu terdapat aneka jenis kembang dengan beragam warna terang. Sungguh elok pemandangan di sekitar trotoar itu.

Alangkah eloknya jika Gubernur DKI Jakarta Jokowi tidak sekadar blusukan. Tidak sekadar menangani banjir, membangun infrastruktur dan menertibkan staf yang kurang berprestasi, tetapi juga membuat trotoar yang sangat elok. Trotoar Jakarta rata-rata dekil, penuh debu, banyak coretan, dan jalannya umumnya tidak rata.Selokan pun sangat bau. Aneh mengapa tidak terpikirkan untuk membuat trotar yang sungguh bermutu."Bikin trotoar saja kok susah," ujar Syarif.

Jakarta, salah satu kota terbesar dan terpadat penduduknya di dunia memang mesti memiliki trotoar yang baik dan bersih. Trotoar ibarat bingkai sebuah foto yang elok.