Wednesday, January 16, 2013

Pohon Tumbang Timpa Rumah dan Mobil di Cipete Selatan

AppId is over the quota

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebuah pohon asam tumbang menimpa rumah almarhum Saparudin di Jalan Asem Dua No 96, RT 13 RW 02, Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan.

Selain menimpa rumah, sebuah mobil yang tengah parkir di garasi bagian dalam rumah juga ikut tertimpa sehingga mengalami kerusakan pada bagian atas.

Aldon (36), warga sekitar, menuturkan, perisitiwa yang terjadi sekitar pukul 09.30 itu terjadi karena embusan angin yang kencang.

"Yang kena itu teras rumah sama mobil. Namun, mobilnya penyok sedikit. Ya karena alam, kan, tadi anginnya kencang," kata Aldon saat ditemui di lokasi, Kamis (10/1/2013).

Petugas dari Sudin Pertamanan Jakarta Selatan pun dikerahkan untuk memotong dahan pohon. Pasalnya, pohon asam yang tumbang itu berukuran cukup besar sehingga memerlukan waktu pembersihan yang cukup lama.

Sementara itu, seorang adik pemilik rumah yang tak mau disebutkan namanya menuturkan, saat kejadian memang terdapat penghuni di dalam rumah, tetapi hal itu tidak sampai menimbulkan korban jiwa.

Pantauan Kompas.com, petugas masih tampak memotong-motong dahan pohon asam itu.

Selain itu, sebuah tiang listrik juga ikut tumbang dan patah akibat tertimpa pohon. Meski diguyur hujan, proses pemotongan dan pembersihan rumah yang tertimpa itu tetap dilakukan petugas dari Sudin Pertamanan Jakarta Selatan.

Atap Jembatan di Halte Poncol Habis Disapu Angin Kencang

AppId is over the quota
Atap Jembatan di Halte Poncol Habis Disapu Angin Kencang KOMPAS.com/Indra Akuntono Atap jembatan penyeberangan di Jalan Suprapto, Jakarta Pusat, habis tersapu angin, Kamis (10/1/2013).

JAKARTA, KOMPAS.com — Atap jembatan penyeberangan di Jalan Suprapto, Jakarta Pusat, habis tersapu angin, Kamis (10/1/2013) sore. Seluruh atap jembatan yang terbuat dari bahan serat satu per satu beterbangan dan jatuh di jalan raya yang tengah ramai dilalui para pengemudi kendaraan.

Ditemui di lokasi, Marwoto, petugas Dinas Perhubungan Jakarta Pusat, mengatakan, akibat peristiwa itu arus lalu lintas menjadi tersendat. Beruntung petugas kepolisian, Satpol PP, petugas dari Dinas Perhubungan bersama beberapa warga cekatan membenahi atap halte yang berserakan.

"Macet banget, makanya kita sama-sama atur arus lalu lintas dan membersihkan sisa-sisa atapnya," kata Marwoto.

Di lokasi yang sama, Iis Mudin (43), seorang warga yang kebetulan melintas dan berteduh di Halte Poncol, menyampaikan, atap jembatan tersebut terlepas satu per satu akibat disapu angin kencang yang datang bersamaan dengan hujan.

Beberapa lembar atap jembatan itu jatuh menimpa Halte Poncol yang posisinya persis di bawah jembatan tersebut.

"Kalau enggak ada halte, banyak korban kali. Soalnya banyak yang lagi neduh di halte pas atapnya beterbangan," ujar Mudin.

Dari pantauan di lokasi, situasi lalu lintas telah kembali normal. Beberapa petugas kepolisian, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan masih berada di lokasi. Sebagian mengatur lalu lintas, sebagian lainnya dibantu warga membersihkan sisa atap yang masih berserakan di sisi jalan. Hujan beserta angin juga sudah berhenti, dan beberapa warga telah melintasi jembatan yang kini tak beratap lagi.

Tuesday, January 15, 2013

Jokowi: Jalan Layang Nontol Blok M-Antasari Siap Dilalui

AppId is over the quota
Jokowi: Jalan Layang Nontol Blok M-Antasari Siap Dilalui Kurnia Sari Aziza Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo bersama Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Ery Basworo dan Wali Kota Jakarta Selatan Anas Effendy uji coba meninjau Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M, Jakarta, Kamis (10/1/2013).

JAKARTA, KOMPAS.com — Seusai melakukan uji coba sendiri, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, Jalan Layang Non-Tol (JLNT) Antasari-Blok M sudah siap dilalui dalam uji coba oleh masyarakat mulai 15 Januari.

"Ada beberapa bidang yang masih harus diselesaikan, tapi tidak ada masalah. Tadi sudah kami coba," kata pria yang akrab disapa Jokowi itu seusai melakukan uji coba JLNT Antasari-Blok M, Kamis (10/1/2013) sore tadi.

Jokowi mengatakan, permasalahan pembebasan lahan yang menjadi kendala pembangunan sudah bisa diselesaikan sehingga pembangunan ramp on di depan Pasar Inpres Cipete bisa segera dikerjakan.

"Iya karena masalah pembebasan, yang tadi untuk keluar dan masuk masih ada yang harus diselesaikan. Namun, sudah enggak ada masalah," kata Jokowi.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Ery Basworo mengatakan, dari dua jalur JLNT, yang saat ini telah siap untuk dilewati adalah jalur yang mengarah selatan, yaitu dari arah Blok M mengarah Antasari.

"Arah selatan, Blok M ke Cipete, sudah boleh nanti Jumat bisa dilewatkan, tapi nanti Pak Dishub akan mengatur untuk trafiknya agar lebih matang. Namun,  sebenarnya Pak Gubernur juga sudah melihat dan sudah oke," ujar Ery.

Sementara untuk arah utara atau Antasari-Blok M, diperkirakan baru akan beroperasi pada Maret mendatang.

Beberapa sarana pendukung, seperti rambu-rambu lalu lintas dan listrik, akan segera dirampungkan pekerjaannya. Selain itu, pihak Dinas Pekerjaan Umum DKI, kata Ery, juga telah menanam pohon pengganti sebagai kompensasi pohon yang ditebang di beberapa lokasi, seperti di Kanal Banjir Timur (KBT).

"Pohon-pohon pengganti juga akan ditanam kembali di lokasi semula. Setiap satu pohon yang ditebang akan diganti dengan 15 pohon kecil lainnya," katanya.

Seperti diketahui, pembangunan JLNT ini merupakan salah satu strategi Pemprov DKI untuk mengurai kemacetan lalu lintas di Ibu Kota. JLNT Antasari-Blok M diyakini dapat mengurai kemacetan, terutama yang terjadi pada persimpangan di sepanjang Jalan Antasari dan Jalan Prapanca menuju Blok M.

Arus kendaraan akan dipecah dua, melalui JLNT dan jalan existing di bawahnya. Selain itu, JLNT tersebut juga bisa menjadi alternatif bagi mereka yang biasa menggunakan Jalan Fatmawati. Tidak hanya itu, JLNT juga menjadi alternatif mengurai kemacetan lalu lintas dampak dari pembangunan konstruksi MRT di 2013 ini.

Adapun pembayaran pembebasan tanah di dekat Pasar Cipete sudah selesai pada akhir Desember 2012 dan akan segera dibongkar untuk melebarkan jalan.

JLNT Antasari-Blok M ini dikerjakan dalam lima paket. Pasar Cipete sepanjang 1.170 meter, Cipete Utara sepanjang 805 meter, Taman Brawijaya 800 meter, Prapanca 628 meter, dan lapangan Mabak sepanjang 1.391 meter. Total tiang atau kolom sepanjang JLNT sebanyak 108 pier dengan total panjang 5.110 meter.

Industri Tergangggu Akibat Banjir di Tol

AppId is over the quota
Industri Tergangggu Akibat Banjir di Tol Twitter ACT for Humanity Ilustrasi banjir di Tol Ciujung sehingga memutus ruas Jakarta-Merak di KM 58-59.

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Kabupaten Serang Mustofa menuturkan, banjir luapan Sungai Ciujung yang menggenangi ruas tol Jakarta-Merak mengganggu produksi industri-industri.

"Gangguan yang jelas terasa, karyawan terlambat bahkan ada yang tidak dapat masuk kerja karena adanya banjir," kata Mustofa dihubungi dari Jakarta, Kamis (10/1) petang .

Penuturan Mustofa, ada lebih dari sepuluh pabrik di kawasan sekitar Ciujung yang terkena dampak banjir. Pabrik yang terganggu tersebut antara lain tekstil dan sepatu yang merupakan industri padat karya.

Mustofa mengatakan, selain menghambat kelancaran keberangkatan karyawan sehingga mengganggu produksi pabrik, banjir juga menyulitkan pabrik mengirim barang ke pelanggan atau pemesan.

"Padahal pengiriman barang ke pelanggan sudah ada kontraknya, sehingga kalau terlambat bisa kena penalti. Sehingga kami berharap banjir di tol cepat surut supaya distribusi kembali lancar," katanya.

Sementara itu Humas Kamar Dagang dan Industri Banten Khotib Mansyur menuturkan, banjir di tol Jakarta-Merak juga menghambat pengiriman barang berupa baja maupun produk petrokimia dari Cilegon, terutama untuk pengiriman menggunakan truk trailer maupun truk tanki ke pemesan di sekitar Jakarta.

Adapun pengiriman barang seperti bahan kebutuhan pokok dari arah Jakarta menuju Merak dapat melewati jalur alternatif di pantai utara, yakni lewat Tangerang, Mauk, Tanara, Tirtayasa terus ke Serang dan Cilegon, kata Khotib.

Sedangkan pengiriman barang dari arah Bogor, kata Khotib, dapat melewati jalur alternatif melalui Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.

Baik Mustofa maupun Khotib belum dapat memberi taksiran kerugian yang diderita dunia usaha akibat banjir yang melanda tol Jakarta-Merak karena mereka belum mendapat laporan kalkulasi kerugian dari tiap perusahaan.

Monday, January 14, 2013

Hujan Lama di Hulu dan Sepanjang DAS Ciujung

AppId is over the quota
Hujan Lama di Hulu dan Sepanjang DAS Ciujung Twitter ACT for Humanity Ilustrasi banjir di Tol Ciujung sehingga memutus ruas Jakarta-Merak di KM 58-59.

JAKARTA, KOMPAS.com - Banjir yang menggenangi ruas Tol Jakarta-Merak dipengaruhi lamanya hujan yang mengguyur kawasan hulu maupun sepanjang daerah aliran Sungai Ciujung. Tingginya curah hujan ini tidak lepas dari faktor adanya badai tropis dan beberapa daerah tekanan rendah di selatan Jawa.

Prakirawan Stasiun Meteorologi Serang Eko Widyantoro ketika dihubungi dari Jakarta, Kamis (10/1/2013) sore mengatakan, hujan mengguyur kawasan Lebak dan Serang mulai tanggal 8 Januari pagi. "Hujan berlangsung dengan durasi cukup lama, sekitar 36 jam," kata Eko.

Penuturan Eko, badai tropis Narelle dan 2-3 daerah bertekanan rendah di selatan Jawa mengakibatkan dampak tidak langsung berupa cuaca ekstrim. Cuaca ekstrem dimaksud berupa angin kencang, gelombang tinggi, dan juga hujan deras atau hujan berintensitas ringan sedang namun berlangsung lama.

"Badai tropis Narelle diperkirakan akan meluruh dalam 3-4 hari mendatang. Hal yang masih harus dicermati adalah perkembangan dari daerah tekanan rendah di selatan Jawa," katanya.

Waspadai Angin Kencang Tiga Hari ke Depan

AppId is over the quota

JAKARTA, KOMPAS.com — Angin kencang mulai terjadi di wilayah Jakarta, Kamis (10/1/2013). Fenomena alam disertai hujan lebat ini akan terjadi sampai tiga hari ke depan.

Penyebabnya adanya peningkatan intensitas siklon tropis di Samudra Hindia dari barat daya Sumatera dan selatan Nusa Tenggara Barat. Kejadian ini menimbulkan gangguan cuaca untuk beberapa hari ke depan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta Arfan Arkilie meminta warga agar mewaspadai fenomena cuaca ekstrem ini.

"Kami meminta agar ketika angin kencang warga tidak berlindung di bawah pohon rapuh dan papan reklame. Ini untuk menghindari terjadinya musibah pohon tumbang atau papan reklame roboh," kata Arfan.

Peristiwa ini, tutur Arfan, sudah mulai terjadi pada Kamis sore di sekitar Jakarta. Laporan yang masuk kepadanya, sejumlah pohon tumbang di beberapa tempat. "Kami masih memantau berapa jumlahnya," kata Arfan.

Di Jakarta Barat, papan reklame dan pohon tumbang menewaskan dua warga. Peristiwa ini terjadi saat angin kencang berembus di wilayah itu.

Perkiraan cuaca yang dirilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menyebutkan, untuk Jumat, sebagian besar wilayah DKI Jakarta bakal diguyur hujan. Hujan mulai terjadi sore hingga malam hari seperti hari ini.

Hujan diperkirakan juga mengguyur wilayah sekitar Jakarta, seperti Tangerang, Depok, Bekasi, dan Bogor.

Tak Ada Petugas, Lansia Turun Tangan Evakuasi Pohon Tumbang

AppId is over the quota

JAKARTA, KOMPAS.com — Pohon berukuran besar yang tumbang di Jalan MT Haryono, depan MTH Square arah UKI, Jatinegara, Jakarta Timur, telah dievakuasi. Namun, proses evakuasi tidak dilakukan oleh petugas berwenang, tetapi warga lanjut usia

Sugeng (70), warga RT 06 RW 10 Cipinang Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur, yang dekat dengan lokasi kejadian mengatakan, evakuasi yang dilakukannya semata-mata untuk kelancaran arus lalu lintas kendaraan bermotor. Ia pun rela harus memotong dahan pohon itu.

"Saya kasihan sama mobil dan motor yang mau lewat. Kalau cepat dipotongin, kan, cepat lancar lagi jalanannya," ujarnya kepada Kompas.com di lokasi tumbangnya pohon, Kamis (10/1/2013).

Sugeng menuturkan, saat kejadian tumbangnya pohon, ia langsung memanggil pemuda-pemuda di kampungnya untuk mengevakuasi batang pohon yang melintang. Inisiatif Sugeng pun membuahkan hasil.

Bersama belasan pemuda kampungnya, mereka memotong dahan pohon satu per satu agar kendaraan dapat melintas. "Justru karena belum ada petugas saya manggil anak-anak buat bantuin nyingkirin pohon," lanjutnya.

Hal senada juga diungkapkan seorang ibu atas nama Amah (60), warga RT 06 RW 07, Cipinang Cempedak, Jatinegara. Nenek tiga cucu tersebut mengaku datang ke lokasi tumbangnya pohon agar dapat dilalui kembali oleh kendaraan. "Saya juga, kan, petugas kebersihan. Cuma kerjanya sudah tadi pagi. Sekarang cuma bantu-bantu saja," ujarnya.

Dua lansia tersebut tampak bekerja bersama dengan belasan pemuda lainnya. Sugeng tampak memotong dahan yang paling besar dengan kapaknya, sementara Amah memunguti ranting-ranting pohon yang berserakan di aspal jalan.

Adapun para pemuda memotong batang pohon di sisi lainnya juga dengan menggunakan kapak. Meski kejadian pohon tumbang telah berlalu lebih dari 30 menit, tidak tampak petugas dari Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman berada di lokasi.

Hanya tampak beberapa petugas Dinas Perhubungan, tetapi mereka lebih banyak melakukan koordinasi melalui handy talkie-nya. Sangat kontras dengan kerja keras warga yang tengah mengevakuasi pohon besar tersebut.

Pohon jenis mahoni tersebut tumbang sekitar pukul 15.15 WIB sehingga menutup Jalan MT Haryono yang mengarah ke UKI. Pohon tersebut jatuh menimpa sebuah bus karyawan, sebuah sedan, dan satu unit motor. Namun, tak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

Sunday, January 13, 2013

Perampok Todong Nasabah Bank Mandiri Kalimalang

AppId is over the quota
Perampok Todong Nasabah Bank Mandiri Kalimalang Fabian Januarius Kuwado Lokasi Bank Mandiri KCP Kalimalang, Duren Sawit, Jakarta Timur yang pada Kamis (10/1/2013) menjadi lokasi perampokan.

JAKARTA, KOMPAS.com - Perampokan terjadi Kamis (10/1/2013) pukul 12.00 WIB di halaman parkir Bank Mandiri KCP Kalimalang, Duren Sawit, Jakarta Timur. Pelaku yang membawa senjata api membawa kabur uang korban puluhan juta rupiah.

Kepala Kepolisian Sektor Duren Sawit, Kompol Imran Gultom mengatakan, korbannya adalah pasangan suami istri bernama Rohiyat (34) dan Fitri Hartanti (34). Keduanya adalah warga Jalan Mawar Merah, Duren Sawit, Jakarta Timur yang hendak menyetorkan sejumlah uang ke bank itu.

"Korban datang menggunakan sepeda motor berboncengan. Pas lagi markirin motor, dua pelaku datang menodongkan senjata apinya. Korban dirampok uang Rp 47,970 juta," ujar Imran, Kamis sore.

Uang tersebut, lanjut Imran, ditarik oleh korban dari Anjungan Tunai Mandiri (ATM) BCA KCU Kalimalang, tak jauh dari lokasi kejadian. Tak hanya uang, pelaku juga mengambil ponsel Blackberry dan Nokia yang ada di dalam tasnya.

Berdasarkan keterangan kedua saksi korban, pelaku berjumlah empat orang menggunakan dua sepeda motor. Namun, hanya dua orang yang beraksi. Satu di antaranya menggunakan senjata api. Sementara dua pelaku lain menunggu di atas motor mereka menghadap Jalan Raya Kalimalang.

"Korban kan takut ditodong senjata api oleh korban, jadi pasrah saja. Pelaku langsung pergi melarikan diri ke Kalimalang," lanjut Imran.

Syahroni Saman (31), salah seorang sekuriti Bank Mandiri mengatakan, pelaku beraksi saat situasi bank tengah sepi nasabah. Adapun ia sebagai sekuriti yang bertugas, tengah istirahat makan siang. Sementara sekuriti lainnya berjaga di dalam bank sehingga insiden itu minim saksi.

"Lagi dalam kondisi sepi. Saya tahunya malah setelah itu sudah ramai-ramai. Saya soalnya orang baru di sini," ujarnya.

Imran melanjutkan, pihaknya telah menghimpun keterangan dari saksi korban. Keterangan itu selanjutnya akan dijadikan dasar kepolisian untuk melakukan penyelidikan. Menurut Imran, langkah penyelidikan pertama yang dilakukannya adalah memeriksa CCTV yang ada di depan bank.

Atur Lalin Tol Tangerang-Merak, 400 Polisi Disebar

AppId is over the quota
Atur Lalin Tol Tangerang-Merak, 400 Polisi Disebar KRISTIANTO PURNOMO Tol Jakarta-Merak di kilometer 57 Serang, Banten, putus karena banjir, Kamis (10/1/2013). Banjir disebabkan meluapnya Sungai Ciujung juga merendam ratusan rumah warga. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO

JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan personel Kepolisian disebar untuk memantau keadaan dan mengatur lalu lintas di sekitar tol Tangerang-Merak yang lumpuh total akibat banjir setinggi lebih dari 1 meter.

"Kalau dari polres sendiri kita turunkan 400 personel," AKBP Ady Soeseno, Kapolres Serang di Tol Ciujung pada Kamis (10/11/2012).

Ia melanjutkan, personel disebar ke beberapa titik untuk mengurangi ruas jalan yang macet. 

"Jalan-jalan arteri yang menjadi jalan alternatif dijaga oleh petugas juga. Supaya titik kemacetan bisa berkurang," ungkapnya.

Selain menjaga beberapa titik macet, petugas juga melakukan penjagaan di depan pintu Tol Ciujung. Tujuannya agar tidak ada masyarakat yang terjebak masuk ke rute tol hingga tidak bisa keluar.

Selain itu, mereka juga sebagian disebar ke kampung-kampung yang terendam banjir. Petugas dikirimkan untuk memberikan bantuan kepada warga yang terjebak banjir di sekitar tol Ciujung. Petugas juga diminta terus bersiaga agar bisa memberikan keamanan kepada masyarakat sekitar.

Diberitakan sebelumnya, kemacetan di ruas jalan tol Tangerang-Merak diakibatkan ditutupnya ruas tol Tangerang-Merak dari KM 39-60. Banjir akibat luapan Sungai Ciujung terjadi di KM 58-59.

Warga yang tinggal di daerah aliran Sungai Ciujung terpaksa dievakuasi karena rumah mereka terendam banjir. Kondisi di pinggir jalan tol dipenuhi tenda darurat serta jejeran sepeda motor warga, termasuk aktivitas warga yang mengungsi.

Saturday, January 12, 2013

Jokowi: Jakarta Masih Butuh Penambahan Ruas Jalan

AppId is over the quota
Jokowi: Jakarta Masih Butuh Penambahan Ruas Jalan Kurnia Sari Aziza Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo bersama Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Ery Basworo dan Wali Kota Jakarta Selatan Anas Effendy uji coba meninjau Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M, Jakarta, Kamis (10/1/2013).

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, penambahan ruas jalan di Jakarta masih harus terus dilakukan mengingat rasio jalan saat ini masih sangat rendah.

"Yang jelas rasio kita baru 6,2 persen. Padahal, idealnya paling enggak 12 persen. Tambahan-tambahan (jalan) seperti ini harus diteruskan, tetapi juga sisi yang lain transportasi massalnya juga harus disiapkan sehingga bisa berjalan beriringan," kata Jokowi saat meninjau kesiapan Jalan Layang Non-Tol (JLNT) Antasari-Blok M, Kamis (10/1/2013).

Jokowi meyakini, untuk mengurai kemacetan di Ibu Kota bisa dilakukan dengan dua strategi, yaitu penambahan jalan dan perbaikan transportasi massal harus berjalan beriringan.

"Ditambah lagi nanti kebijakan seperti ganjil-genap, Electronic Road Pricing (ERP), pajak parkir tinggi di central business district (CBD). Baru nanti akan kelihatan hasilnya," kata Jokowi.

Oleh karena itu, lanjutnya, kalau yang berjalan hanya satu aspek, seperti penambahan unit transportasi massal, tidak akan berpengaruh banyak pada kemacetan di Jakarta.

"Semua jurus harus dikeluarkan. Kalau mau kelihatan hasilnya, kebijakan paralel dengan transportasi umum, juga penambahan ruas jalannya, semuanya harus dikejar," kata Jokowi.

Menurut rencana, jalur JLNT yang mengarah ke selatan atau Blok M-Antasari sudah mulai dapat dilintasi oleh masyarakat umum pada 15 Januari 2013. Sementara itu, untuk JLNT arah Antasari-Blok M baru dapat dilewati pada Maret.

Sementara itu, pelaksanaan pembangunan JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang masih cukup lama. Pasalnya, bagian di atas flyover Sudirman belum tersambung. JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang rencananya akan selesai pertengahan tahun ini.

Dalam upaya penambahan jalan, Jokowi juga telah menyetujui megaproyek enam ruas jalan tol bersama Kementerian Pekerjaan Umum yang rencananya selesai pada 2022.

Tahap pertama, ruas Semanan-Sunter sepanjang 17,88 kilometer dan Koridor Sunter-Bekasi Raya sepanjang 11 kilometer. Tahap kedua, Duri Pulo-Kampung Melayu sepanjang 11,38 kilometer dan Kemayoran-Kampung Melayu sepanjang 9,65 kilometer. Tahap ketiga, koridor Ulujami-Tanah Abang dengan panjang 8,27 kilometer, dan terakhir, Pasar Minggu-Casablanca sepanjang 9,56 kilometer.

Jika sudah selesai, keenam ruas tol itu akan menjadi satu dengan tol lingkar luar milik PT Jakarta Tollroad Development, tetapi tarifnya akan terpisah dengan tol lingkar luar.

Tol Banjir, Jalan Alternatif Tangerang-Merak Macet Total

AppId is over the quota
Tol Banjir, Jalan Alternatif Tangerang-Merak Macet Total KRISTIANTO PURNOMO Mobil terjebak macet tol Jakarta-Merak di Balaraja Timur, Serang, Banten, akibat banjir luapan Sungai Ciujung yang merendam tol di kilometer 57, Kamis (10/1/2013). Akibat banjir ini akses tol Jakarta-Merak putus dan ratusan rumah warga terendam. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO

SERANG, KOMPAS.com — Jalan alternatif Krenggan macet total akibat limpahan kendaraan dari Tol Tangerang-Merak yang lumpuh akibat banjir. Warga yang pulang bekerja memilih untuk berjalan kaki sepanjang 2 kilometer karena macet.

"Soalnya, jalan sama naik mobil lebih cepat jalan sehingga kami jalan saja," kata Nani, buruh pabrik Nikolmas di Ciujung, Serang, Kamis (10/1/2013).

Ia melanjutkan, pagi tadi saat berangkat kerja, dirinya juga berjalan kaki.

Banjir yang menggenangi hingga sepanjang 2 km di ruas tol KM 57-59 membuat seluruh pengguna jalan terpaksa menggunakan jalan alternatif.

Nursalim, sopir angkot rute Serang-Balaraja, mengatakan, kemacetan ini sudah mulai terjadi sejak Rabu malam. Penumpang pun diminta untuk membayar ongkos lebih untuk bisa sampai tujuan.

"Apalagi, di terowongan tol, kan, juga banjir. Risiko mobil rusak jadi besar. Makanya ditarik ongkosnya lebih tinggi," kata Nursalim.

Dari pantauan Kompas.com, sepanjang jalan dari Serang menuju Balaraja macet total. Pengendara motor banyak yang melalui jalan-jalan alternatif yang melewati sawah. Namun, jalan tersebut juga tidak luput dari genangan air sampai 45 cm.

Diberitakan sebelumnya, ruas Tol Tangerang-Merak ditutup karena tergenang banjir akibat luapan Sungai Ciujung. Warga yang tinggal di daerah aliran Sungai Ciujung pun terpaksa dievakuasi karena rumah mereka terendam banjir. Sebagian membangun tenda darurat di ruas tol.

Friday, January 11, 2013

Jumlah Trip Kapal Feri Berkurang Separuh

AppId is over the quota
Jumlah Trip Kapal Feri Berkurang Separuh KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO Peta Prakiraan Angin saat diperlihatkan di Kantor Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Bandung, Jawa Barat, Rabu (9/1/2013). Ketinggian gelombang di wilayah Samudra Hindia untuk prakiraan Jumat (11/1/2013) akan mencapai ketinggian antara 4 hingga 6 meter akibat dampak Badai Narelle yang bergerak dari barat Australia ke arah barat. Hal tersebut juga berdampak pada kondisi cuaca ekstrim di sejumlah wilayah di Indonesia hingga awal pertengahan Januari.

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com- Cuaca buruk yang ditimbulkan siklon Narelle di Australia menganggu lalu lintas pelayaran Bakauheni-Merak di Selat Sunda. Jumlah trip atau perjalanan di jalur terpadat di Indonesia ini berkurang hingga 50 persen dari hari normal.

Manajer Operasional PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Bakauheni Heru Purwanto, Kamis (10/1/2013), mengatakan, ASDP hanya mengoperasikan 17 kapal dari optimalnya 25-30 kapal yang bisa beroperasi.

Bahkan, pada Kamis dini hari, operasional Dermaga IV dan V di Bakauheni sempat dihentikan sementara karena faktor cuaca buruk. Akibatnya, jumlah trip (perjalanan) kapal berkurang hingga separuh, dari rata-rata 85-90 trip menjadi hanya 50 trip sehari.

"Kondisi cuaca tidak memungkinkan," tuturnya Menurut dia, akibat cuaca buruk, kapal-kapal sulit sandar dan beroperasi. PT ASDP bahkan harus menggunakan bantuan kapal tugboat (penarik tongkang) untuk membantu kapal-kapal yang sulit sandar karena gelombang tinggi dan arus kencang itu.

Jokowi Uji Coba Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M

AppId is over the quota
Jokowi Uji Coba Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M Kurnia Sari Aziza Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo bersama Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Ery Basworo dan Wali Kota Jakarta Selatan Anas Effendy uji coba meninjau Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M, Jakarta, Kamis (10/1/2013).

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo melakukan uji coba Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M. Pria yang akrab disapa Jokowi bersama rombongan memulai perjalanannya dari Balaikota Jakarta sekitar pukul 16.00 WIB.

Tinjauannya ke JLNT Antasari-Blok M merupakan kegiatan pertama kalinya hari ini, Kamis (10/1/2013). Sebelumnya belum ada kegiatan berarti dari Mantan Wali Kota Solo tersebut.

Setelah agendanya melakukan rapat koordinasi bersama Wakil Presiden Boediono terkait transportasi Jakarta dibatalkan, mobil dinas Jokowi mulai menyusuri terowongan Lapangan Mabak Mabes Polri dan langsung naik menyusuri JLNT Blok M.

Sepanjang ruas JLNT Blok M hingga Pasar Induk Cipete, Jokowi yang turut didampingi oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum Ery Basworo dan Wali Kota Jakarta Selatan Anas Effendy menyusuri JLNT tanpa turun dari mobil.

Kemudian, di atas Pasar Induk Cipete, rombongan mobil Jokowi memutar arah untuk turun di Pasar Inpres dan kembali memutar balik ke arah Kemang. Iring-iringan mobil rombongan Jokowi mulai menyusuri daerah Kemang hingga kantor Wali Kota Jakarta Selatan.

Saat berada di atas JLNT, Wali Kota Jakarta Selatan, Jokowi, beserta Ery dan Anas langsung turun dan menyusuri JLNT yang sudah tampak 90 persen siap untuk dilintasi oleh kendaraan publik.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, secara umum jalan layang sudah siap. Pengerjaan aspal tampak rapi. Namun, ada beberapa bagian jalan layang yang masih tampak belum selesai pengerjaannya. Tampak di kanan-kirinya, beton-beton pembatas jalan pun sudah kokoh berdiri. Lampu-lampu penerang jalan juga belum dipasang.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Ery Basworo mengatakan permasalahan JLNT Antasari-Blok M tinggal traffic-nya saja.

"Strukturnya sudah lengkap semua. Kalau arah Selatan atau Blok M-Cipete sudah bisa dipakai," kata Ery, di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan.

Pembangunan JLNT ini merupakan salah satu strategi Pemprov DKI untuk mengurai kemacetan lalu lintas di Ibu Kota. JLNT Antasari-Blok M diyakini dapat mengurai kemacetan, terutama kemacetan yang terjadi pada persimpangan di sepanjang Jalan Antasari dan Jalan Prapanca menuju ke Blok M.

Arus kendaraan akan dipecah dua, melalui JLNT dan jalan existing di bawahnya. Menurut rencana, uji coba JLNT Antasari-Blok M akan dibuka untuk masyarakat mulai 15 Januari 2013 mendatang.

Selain itu, JLNT tersebut juga bisa menjadi alternatif bagi mereka yang biasa menggunakan Jalan Fatmawati. Tak hanya itu, JLNT juga menjadi alternatif kemacetan lalu lintas dampak dari pembangunan konstruksi MRT di 2013 ini.

Adapun pembayaran pembebasan tanah di dekat Pasar Cipete sudah selesai pada akhir Desember 2012 dan akan segera dibongkar untuk melebarkan jalan.

JLNT Antasari-Blok M ini dikerjakan dalam lima paket. Pasar Cipete sepanjang 1.170 meter, Cipete Utara sepanjang 805 meter, Taman Brawijaya 800 meter, Prapanca 628 meter, dan lapangan Mabak sepanjang 1.391 meter. Total tiang atau kolom sepanjang JLNT sebanyak 108 pier dengan total panjang 5.110 meter.

Basuki: Farhat Enggak Perlu Minta Maaf

AppId is over the quota
Basuki: Farhat Enggak Perlu Minta Maaf TWITTER Akun Twitter farhatabbaslaw yang menuai protes keras dari para Tweep karena status bernada rasial soal Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tak ingin membesar-besarkan polemik yang lahir dari "kicauan" pengacara publik Farhat Abbas melalui akun Twitter-nya, @farhatabbaslaw.

Dengan tegas ia mengatakan Farhat tak perlu meminta maaf karena dirinya sedikit pun tak merasa tersinggung dengan kritik pedas yang dilontarkan Farhat.

"Ngapain, sih, minta maaf, saya juga enggak marah, kok. Cuma kasihan saja dia jadi diserang terus, anak muda kok diserang terus," kata Basuki, Kamis (10/1/2013), di Balaikota Jakarta.

Untuk diketahui, Farhat Abbas telah menyampaikan permintaan maafnya kepada Basuki melalui Twitter. Selain itu, Farhat juga mengeluarkan pujian karena Basuki bijaksana menanggapi kritiknya.

Sementara itu, Basuki mengaku belum mengetahui jika ada sejumlah pihak yang melaporkan masalah ini kepada pihak kepolisian. Namun, lagi-lagi Basuki enggan mempermasalahkan hal tersebut. "Saya enggak tahu, itu bisa saja orang melaporkan dengan alasan UU ITE. Saya nggak mempermasalahkan," ujarnya.

Pada Rabu pukul 08.03, Farhat menyampaikan keberatan pernyataan sang Wakil Gubernur terkait pelat nomor polisi khusus bagi pejabat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, yakni gubernur dan wakil gubernur.

Farhat memprotes sikap Basuki yang meributkan hal itu di depan publik. Pernyataan Basuki mengenai pemasangan pelat nomor khusus di mobil pejabat Pemprov DKI itu dilontarkannya pada Jumat (4/1/2013) di Balaikota.

Meski belum mendapat konfirmasi kepolisian, dalam hal ini Polda Metro Jaya, kuat dugaan bahwa pelat nomor B 2 DKI dan B 3 DKI telah diberikan Polda Metro Jaya kepada pengusaha.

Berita terkait, baca:

100 HARI JOKOWI-BASUKI

Thursday, January 10, 2013

Pemprov DKI Gunakan Sisa Anggaran Rp 8,3 Triliun

AppId is over the quota

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengajukan tambahan penggunaan sisa lebih penggunaan anggaran (silpa) Rp 3,1 triliun.

Tambahan ini menambah jumlah penggunaan silpa yang sebelumnya diajukan sebesar Rp 5,2 triliun sehingga seluruh silpa yang disetujui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) sebesar Rp 8,3 triliun dari prediksi total silpa Rp 9,2 triliun.

"Sisa silpa untuk perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun ini sekitar Rp 900 miliar. Jumlah ini jauh lebih kecil dari kebiasaan sisa silpa APBD DKI yang setiap tahun mencapai Rp 3 triliun sampai Rp 4 tiliun. Eksekutif harus hati-hati jangan sampai beberapa program unggulan malah membenani keuangan daerah," kata Wakil Ketua DPRD DKI Triwisaksana, Kamis (10/1/2013), di Jakarta.

Sejumlah program unggulan yang diperkirakan memakan biaya besar adalah program Kartu Jakarta Sehat (KJS). Dua bulan sejak digulirkan program ini, jumlah pasien melonjak 50 hingga 100 persen.

Dia mengingatkan, saran Badan Pemeriksa Keuangan agar Pemprov DKI menggunakan 75 persen dari seluruh total silpa. Dana tersebut tidak bisa dipakai seluruhnya karena hasil audit dari BPK belum selesai.

Sekretaris Daerah DKI Jakarta Fadjar Panjaitan mengatakan, silpa tersebut dipakai untuk membiayai program mengurai kemacetan, penanganan banjir, dan pembebasan tanah ruang terbuka hijau. Hingga kini, RAPBD DKI belum selesai dibahas antara legislatif dan eksekutif.

Jokowi: Jalan Layang Nontol Blok M-Antasari Siap Dilalui

AppId is over the quota
Jokowi: Jalan Layang Nontol Blok M-Antasari Siap Dilalui Kurnia Sari Aziza Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo bersama Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Ery Basworo dan Wali Kota Jakarta Selatan Anas Effendy uji coba meninjau Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M, Jakarta, Kamis (10/1/2013).

JAKARTA, KOMPAS.com — Seusai melakukan uji coba sendiri, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, Jalan Layang Non-Tol (JLNT) Antasari-Blok M sudah siap dilalui dalam uji coba oleh masyarakat mulai 15 Januari.

"Ada beberapa bidang yang masih harus diselesaikan, tapi tidak ada masalah. Tadi sudah kami coba," kata pria yang akrab disapa Jokowi itu seusai melakukan uji coba JLNT Antasari-Blok M, Kamis (10/1/2013) sore tadi.

Jokowi mengatakan, permasalahan pembebasan lahan yang menjadi kendala pembangunan sudah bisa diselesaikan sehingga pembangunan ramp on di depan Pasar Inpres Cipete bisa segera dikerjakan.

"Iya karena masalah pembebasan, yang tadi untuk keluar dan masuk masih ada yang harus diselesaikan. Namun, sudah enggak ada masalah," kata Jokowi.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Ery Basworo mengatakan, dari dua jalur JLNT, yang saat ini telah siap untuk dilewati adalah jalur yang mengarah selatan, yaitu dari arah Blok M mengarah Antasari.

"Arah selatan, Blok M ke Cipete, sudah boleh nanti Jumat bisa dilewatkan, tapi nanti Pak Dishub akan mengatur untuk trafiknya agar lebih matang. Namun,  sebenarnya Pak Gubernur juga sudah melihat dan sudah oke," ujar Ery.

Sementara untuk arah utara atau Antasari-Blok M, diperkirakan baru akan beroperasi pada Maret mendatang.

Beberapa sarana pendukung, seperti rambu-rambu lalu lintas dan listrik, akan segera dirampungkan pekerjaannya. Selain itu, pihak Dinas Pekerjaan Umum DKI, kata Ery, juga telah menanam pohon pengganti sebagai kompensasi pohon yang ditebang di beberapa lokasi, seperti di Kanal Banjir Timur (KBT).

"Pohon-pohon pengganti juga akan ditanam kembali di lokasi semula. Setiap satu pohon yang ditebang akan diganti dengan 15 pohon kecil lainnya," katanya.

Seperti diketahui, pembangunan JLNT ini merupakan salah satu strategi Pemprov DKI untuk mengurai kemacetan lalu lintas di Ibu Kota. JLNT Antasari-Blok M diyakini dapat mengurai kemacetan, terutama yang terjadi pada persimpangan di sepanjang Jalan Antasari dan Jalan Prapanca menuju Blok M.

Arus kendaraan akan dipecah dua, melalui JLNT dan jalan existing di bawahnya. Selain itu, JLNT tersebut juga bisa menjadi alternatif bagi mereka yang biasa menggunakan Jalan Fatmawati. Tidak hanya itu, JLNT juga menjadi alternatif mengurai kemacetan lalu lintas dampak dari pembangunan konstruksi MRT di 2013 ini.

Adapun pembayaran pembebasan tanah di dekat Pasar Cipete sudah selesai pada akhir Desember 2012 dan akan segera dibongkar untuk melebarkan jalan.

JLNT Antasari-Blok M ini dikerjakan dalam lima paket. Pasar Cipete sepanjang 1.170 meter, Cipete Utara sepanjang 805 meter, Taman Brawijaya 800 meter, Prapanca 628 meter, dan lapangan Mabak sepanjang 1.391 meter. Total tiang atau kolom sepanjang JLNT sebanyak 108 pier dengan total panjang 5.110 meter.