Saturday, January 12, 2013

Jokowi: Jakarta Masih Butuh Penambahan Ruas Jalan

AppId is over the quota
Jokowi: Jakarta Masih Butuh Penambahan Ruas Jalan Kurnia Sari Aziza Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo bersama Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Ery Basworo dan Wali Kota Jakarta Selatan Anas Effendy uji coba meninjau Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M, Jakarta, Kamis (10/1/2013).

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, penambahan ruas jalan di Jakarta masih harus terus dilakukan mengingat rasio jalan saat ini masih sangat rendah.

"Yang jelas rasio kita baru 6,2 persen. Padahal, idealnya paling enggak 12 persen. Tambahan-tambahan (jalan) seperti ini harus diteruskan, tetapi juga sisi yang lain transportasi massalnya juga harus disiapkan sehingga bisa berjalan beriringan," kata Jokowi saat meninjau kesiapan Jalan Layang Non-Tol (JLNT) Antasari-Blok M, Kamis (10/1/2013).

Jokowi meyakini, untuk mengurai kemacetan di Ibu Kota bisa dilakukan dengan dua strategi, yaitu penambahan jalan dan perbaikan transportasi massal harus berjalan beriringan.

"Ditambah lagi nanti kebijakan seperti ganjil-genap, Electronic Road Pricing (ERP), pajak parkir tinggi di central business district (CBD). Baru nanti akan kelihatan hasilnya," kata Jokowi.

Oleh karena itu, lanjutnya, kalau yang berjalan hanya satu aspek, seperti penambahan unit transportasi massal, tidak akan berpengaruh banyak pada kemacetan di Jakarta.

"Semua jurus harus dikeluarkan. Kalau mau kelihatan hasilnya, kebijakan paralel dengan transportasi umum, juga penambahan ruas jalannya, semuanya harus dikejar," kata Jokowi.

Menurut rencana, jalur JLNT yang mengarah ke selatan atau Blok M-Antasari sudah mulai dapat dilintasi oleh masyarakat umum pada 15 Januari 2013. Sementara itu, untuk JLNT arah Antasari-Blok M baru dapat dilewati pada Maret.

Sementara itu, pelaksanaan pembangunan JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang masih cukup lama. Pasalnya, bagian di atas flyover Sudirman belum tersambung. JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang rencananya akan selesai pertengahan tahun ini.

Dalam upaya penambahan jalan, Jokowi juga telah menyetujui megaproyek enam ruas jalan tol bersama Kementerian Pekerjaan Umum yang rencananya selesai pada 2022.

Tahap pertama, ruas Semanan-Sunter sepanjang 17,88 kilometer dan Koridor Sunter-Bekasi Raya sepanjang 11 kilometer. Tahap kedua, Duri Pulo-Kampung Melayu sepanjang 11,38 kilometer dan Kemayoran-Kampung Melayu sepanjang 9,65 kilometer. Tahap ketiga, koridor Ulujami-Tanah Abang dengan panjang 8,27 kilometer, dan terakhir, Pasar Minggu-Casablanca sepanjang 9,56 kilometer.

Jika sudah selesai, keenam ruas tol itu akan menjadi satu dengan tol lingkar luar milik PT Jakarta Tollroad Development, tetapi tarifnya akan terpisah dengan tol lingkar luar.

No comments:

Post a Comment